comic

Selasa, 24 April 2012

SUPERVISI PENDIDIKAN


A.    PENDAHULUAN
Pokok bahasan ini membahas tentang konsep dasar supervisi pendidikan, yang bertujuan untuk menjelaskan:
1.      Pengertian dan latar belakang perlunya supervisi pengajaran.
2.      Tujuan, peranan dan prinsip supervisi pendidikan.
3.      Proses supervisi pendidikan.
4.      Teknik-teknik supervisi pendididkan
5.      Peranan guru dalam supervisi pendidikan.

B.     MATERI
1.      Pengertian dan latar belakang perlunya supervisi pengajaran.
Sebagian supervisor di lapangan mengartikan supervisi dengan kegiatan yang sederhana sekali. Jika mereka mengunjungi kelas dan mengamati guru yang sedang melaksanakan proses belajar-mengajar, serta mengisi instumen yang di bawa, bearti mereka sudah
melaksanakan kegiatan supervisi pengajaran.
Supervisi pengajaran menurut Wiles (1955) mendefinisikan sebagai buatan dalam pengembanagan dalam situasi belajar mengajar. Berdasarkan pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa supervisi pengajaran merupakan usaha yang di lakukan supervisor dalam membantu guru-guru dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam pengelola proses belajar mengajar.
Supervisi pengajaran perlu dilaksanakan dengan beberapa alasan, yaitu:
a.       Hakekat individu.
Guru adalah manusia biasa. Pada hakekatnya manusia biasa tidak ada yang sempurna. Kelebihan dan kekurangan guru perlu selalu di bina dan di tingkatkan melalui kegiatan supervisi.
b.      Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kehidupan manusia selalu dipengaruhi  oleh perkembangan ilmu pengetahuan pengetahuan dan teknologi, karena itu manusia harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
c.       Pertumbuhan jabatan
Pertumbuhan jabatan merupakan salah satu aspek yang diduga ikut mempengaruhi motivikasi kerja guru. Salah wujud dari perhatian terhadap pertumbuhan jabatan guru tersebut di tunjukkan dengan memberikan bantuan melalui supervisi.

2.      Tujuan, peranan, dan prinsip supervisi pendidikan.
a.      Tujuan supervisi
Tujuan umum supervisi menurut Rifai (1982) adalah membantu guru meningkatkan kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik. Selanjutnya Bafadal (1992) mengatakan bahwa tujuan supervisi adalah untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan yang di tetapkan bagi murud-muridnya. Berdasarkan pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa secara umum tujuan supervisi adalah membantu guru untuk meningkatkan kemampuan sehingga dapat mengelola program pengajaran dengan lebih baik.
Secara khusus tujuan supervisi menurut Rifai (1982) adalah sebagai berikut:
1.      Membantu guru agar dapat lebih mengerti tujuan-tujuan, dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan.
2.      Membantu guru agar lebih menyadari dan mengerti  kebutuhan-kebutuhan siswa serta masalah yang dihadapinya, supaya dapat membantu siswa dengan lebih baik.
3.      Melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis dalam rangka meningkatkan kegiatan pfofesional di sekolah dan menjaga hubungan staf yang kreatif untuk meningkatkan kemampuan masing-masing.
4.      Menemukan kemampuan dan kelebiahan tiap guru dan memanfaatkan dan mengembangkan kemampuan tersebut.
5.      Membantu guru meningkatkan kemampuan mengajar di depan kelas.
6.      Membantu guru dalam masa orientasinya supaya cepat dapat menyesuaikan diri dengan tugasnya dan dapat mendayagunakan kemampuannya secara maksimal.
7.      Membantu guru menemukan kesulitan belajar siswa dan menemukan tindakan perbaikannya.

b.      Peranan supervisi.
Menurut Rifai (1982) peranan supervisi ada 7 macam:
1.      Supervisi sebagai kepemimpinan
2.      Supervisi sebagai infeksi.
3.      Supervisi sebagai penelitian
4.      Supervisi sebagai latihan dan bimbingan
5.      Supervisi sebagai sumber dan pelayanan
6.      Supervisi sebagai koordinasi.
7.      Supervisi sebagai evaluasi

c.       Prinsip-prinsip supervisi pendidikan
Menurut Rifai (1982) prinsip-prinsip supervisi secara garis besar dapat di bedakan atas dua yaitu:
a.       Prinsip fundamental yang merupakan dasar pokok dari semua prinsip-prinsip yang ada yakni pancasila, artinya anggapan, sikap, dan tindakan supervisor tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai pancasila.
b.      Prinsip praktis juga dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu positif dan negatif. Prinsip positif adalah prinsip-prinsip yang patut diikuti supervisor, sedangkan prinsip yang perlu di hindari oleh supervisor.

3.      Proses supervisi pendidikan
Supervisi menurut Rifai (1982) merupakan suatu proses, yaitu serangkaian kegiatan yang teratur dan beraturan sertaberhubungan satu sam lain dan diarahkan kepada suatu tujuan

4.      Teknik-teknik supervisi pendidikan
Secara umum teknik supervisi terbagi atas dua kelompok. Pengelompokkan teknik supervisi pendidikan menurut Rifai (1982) dapat dilakukan berdasarkan dua aspek, yaitu dilihat dari jumlah orang yang di supervisi. Dilihat dari jumlah orang yang disupervisi, teknik supervisi dapat dibedakan atas dua, yaitu teknik individual (individual technique) dan teknik kelompok (group technique). Sedangakan di lihat dari langsung tidaknya supervisor menghadapi orang yang di supervisi, teknik supervisi dapat di bedakan atas dua pula yaitu teknik langsung (direct technique) dan teknik tidak langsung (inderect technique).
a.      Teknik individual (individual tecgnique)
Ada beberapa teknik supervisi yang tegolong ke dalam teknik individu  yaitu:
1.      Kunjungan kelas
2.      Percakapan pribadi
3.      Saling mengunjungi kelas
4.      Menilai diri sendirib.

b.      Teknik kelompok (group technique)
Teknik-teknik yang bersifat kelompok antara lain:
Ø  Pertemuan orientasi bagi guru baru
Ø  Rapat guru
Ø  Studi antar kelompok guru
Ø  Seminar
Ø  Diskusi panel
Ø   Buletin supervisi
Ø  Demonstrasi mengajar
Ø  Perpustakaan jabatan
Ø  Perjalanan sekolah untuk anggota staff.

5.      Peranan guru dalam supervisi pendidikan
Keberhasilan supervisor mencapai tujuan supervisi dipengaruhi berbagai faktor, salah satu diantaranya adalah faktor guru yang di supervisi. Peranan dan partisipasi guru tersebut dapat dilihat dari setiap fase dalam proses supervisi, sebagai berikut:
a.       Fase perencanaan
Penyusunan perencanaan supervisi memerlukan berbagai data dan informasi, terutama yang berkaitan dengan guru dan proses belajar mengajar yang dilaksanakannya.
b.      Fase pelaksanaan
Pelaksanaan supervisi memerlukan kerja sama yang baik antara guru dan supervisor.
c.       Fase evaluasi
Evaluasi pelaksanaan supervisi memberikan manfaat bagi supervisor dan guru.

0 komentar:

Posting Komentar